Public Speaking for Introverts
Hello! Baru kali ini mencoba untuk menjelaskan tips and tricks menjadi seorang Public Speaker. Jujur, saya nggak pernah membayangkan bisa menjadi seorang Public Speaker seperti sekarang, berbicara dengan nyaman dan percaya diri di atas panggung di depan banyak pasang mata yang membelalak. Saya sebagai seorang introvert, memang memiliki proses dan jalan panjang hingga akhirnya bisa seperti sekarang. Bahkan, kadang orang-orang memberikan komentar "nggak kelihatan introvert ya!" tapi percaya deh menjadi pribadi yang tertutup nggak ada hubungannya dengan komunikasi yang baik dan sopan, hanya menjelaskan bahwa kita menyerap energi dari kesendirian dan berbicara dengan diri sendiri.
I've come a long way, dari seorang bocah kecil yang sulit untuk diajak berbicara karena selalu sibuk di dunia khayalnya sendiri. Hingga menjadi remaja yang senang menghabiskan waktu di dunia maya untuk riset tentang hal-hal aneh (mostly art, history, and alien stuff :D). Sampai akhirnya menjadi seorang model, lalu diteruskan menjadi jurnalis lapangan dan TV anchor. Kesulitan pertama yang saya hadapi adalah masalah percaya diri untuk menatap orang di mata dan mengajak mereka berbicara. Saya seringkali ketakutan dan merasa tidak nyaman dengan sorot mata tajam seorang lawan bicara. Tapi dengan banyak latihan, banyak bertemu orang banyak dan beberapa trick lain yang masih terus saya perdalam, saat ini saya bisa lebih menguasai beberapa teknik.
Berikut beberapa teknik bagi seorang introvert yang tertarik menjadi Public Speaker ;
1. Calm Yourself and Take Control
Ini adalah hal pertama dan utama untuk dilakukan sebelum melakukan apapun. Saya bukan orang yang bisa di buru-buru, karena saya paham betul bahwa saya butuh waktu untuk menenangkan diri dan menyerap energi dari lingkungan tempat saya bekerja. Baik itu hanggar besar, ballroom hotel mewah, studio televisi, depan gedung KPK, ataupun lokasi banjir sekalipun. Pastikan bahwa anda mempunyai waktu untuk nyaman di dalam keadaan ini agar anda dapat menyampaikan pesan yang perlu diketahui kepada viewers ataupun audience.
Sebagai contoh, di awal karir saya sebagai jurnalis lapangan, saya pastikan untuk datang ke lokasi lebih pagi dari yang dijadwalkan di dalam agenda. agar saya bisa mempersiapkan materi dan juga berkenalan dengan banyak orang di lokasi untuk memperdalam riset saya. Hal ini juga saya terapkan setiap saat ketika saya harus menjadi MC di dalam sebuah event. Ballroom yang luar biasa luas bisa membuat saya merasa kecil, akan tetapi jika saya punya cukup waktu untuk memahami venue, saya akan menjadi lebih terbiasa dan bisa membuat diri saya merasa lebih tenang.
2. Understand The Content
Riset! Riset! dan Riset! Ini juga menjadi sesuatu yang selalu saya tekankan. Ketika akan tampil untuk berbicara di depan orang banyak, pastkan anda tahu benar yang akan disampaikan. Jangan sampai anda naik ke atas panggung hanya berbekal rundown tanpa tahu betul materi-materi menarik yang pastinya akan ditunggu oleh audience. Tidak hanya saat akan tampil di atas panggung, tetapi juga di depan kamera. Jika akan melakukan live report buatlah catatan berisi pointers ataupun script (tergantung nyamannya saja) sehingga ketika kamera ON anda tahu betul yang akan anda sampaikan di awal (opening), tengah, maupun penutup (closing).
Dengan membiasakan untuk benar-benar memahami materi yang hendak anda sampaikan, ini akan meminimalisir ketakutan-ketakutan lain seperti salah berbicara, salah nama, salah penyebutan dan lain sebagainya. Bagi anda yang akan tampil sebagai MC, pastikan untuk memiliki jadwal geladi resik. Dengan melakukan GR, akan ada gambaran pasti mengenai jalannya acara dan materi acara sesuai dengan yang sudah dirancang.
3. Treat The Audience as Your Friends
Saya memiliki kesulitan besar di awal karir saya ketika saya harus menghadapi lensa kamera. Entah mengapa saya langsung deg-degan nggak karuan dan mulut saya kering. Tentu saja panic attack seperti ini harus coba saya kendalikan jika ingin mempunyai karir panjang di televisi. Sehingga saya memiliki satu trik yang mungkin saja bisa berguna untuk anda. Saya selalu membayangkan berbicara dengan sahabat saya sejak SMP yakni Gita Safitri (hai Git!). Entah mengapa karena saya selalu merasa bisa berbicara ke Gita tentang apapun, jadi membayangkan wajahnya saat saya menghadapi lensa kamera, membuat materi yang ingin saya sampaikan jadi lebih personal. Karena pada dasarnya saya ingin menceritakan apa yang sudah saya ketahui ini ke dia.
Hal yang sama juga terjadi ketika saya memulai karir sebagai MC, mulut kering dan jantung berdegup kencang. Tapi kembali lagi ke wajah sahabat, dan sampaikan dengan sederhana seperti berbicara ke teman dekat maka anda bisa melakukannya!
4. Talk As If You Are in The Comfort of Your Own Room
Introverts memiliki kekuatan lebih dalam menciptakan dunia khayal mereka sendiri. Inilah yang saya coba lakukan setiap kali saya menghadapi kesulitan untuk berbicara di tengah kerumunan orang. Saya coba menciptakan dunia saya sendiri, seperti berbicara di dalam kamar sendiri, sehingga saya bisa nyaman berdiri dan menyampaikan materi. I know it's much easier said than done, tapi anda bisa melatih diri anda untuk merasa nyaman.
Satu trik lagi, ubahlah cara berpikir kita bahwa acara yang akan anda bawakan ini adalah hidup mati anda. Cobalah untuk melakukannya tanpa beban yang berat. Cobalah untuk berpikir this is just a piece of cake, I'm sure I can do this! Bukannya bermaksud mengecilkan sebuah acara, tetapi jika anda melakukan kesalahan berat what's the worst thing that could happen? Anda tidak akan terkejut hingga pingsan di panggung kan? People make mistakes, so enjoy your mistakes and learn from it!
5. Record and Review
Yang satu ini tidak digolongkan untuk pribadi tertutup, tetapi untuk semua Public Speakers. Biasakan diri kita untuk melihat kembali penampilan kita, dan belajar dari feedbacks yang diberikan pihak klien ataupun viewers kita. Saya pribadi adalah kritikus terjahat kepada diri saya sendiri, saya selalu merasa ini kurang, mengapa saya tidak melakukan ini, mengapa saya memiliki untuk begini. Tapi akhirnya saya membiasakan diri untuk let go apapun yang sudah terjadi karena tidak ada yang bisa memutarbalik waktu. Yang bisa kita lakukan adalah mengambil kesempatan berikutnya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, and continue to grow.
Nah! Kira-kira ini dulu yang bisa saya share bagi para introverted Public Speakers di luar sana. Pastikan kita tetap memiliki waktu untuk me-reboot diri sendiri 5 menit sebelum acara untuk berdoa dan memberikan terbaik dalam penampilan kita. Jangan pernah berpikir bahwa introverts hanya bisa bekerja sendirian dan tidak memiliki bakat untuk menjadi pembicara atau penampil, jika ada kemauan untuk belajar, maka pasti bisa! :)