Snack is my middle name!

March 21, 2018

Hello lovely citizens of the universe! Apa kabar? Kali ini saya akan kembali membicarakan hal yang paling saya suka, yang selalu saya tunggu, yang selalu saya pilih, yaitu makanan! Untuk lebih spesifiknya saya akan bicara mengenai makanan sehat.

Karena satu dan dua hal, salah satunya atas saran dokter gizi saya, beberapa bulan belakangan ini saya memilih untuk mengubah (I know I've been doing this a thousand times) sekali lagi gaya makan dan pilihan makan saya. Tubuh saya mengalami protein deficiency  yang akhirnya membuat saya sulit untuk membuat muscle mass, kondisi ini lazim terjadi pada pescetarian, vegetarian ataupun vegan. Saya diminta untuk kembali mengatur asupan karbohidrat complex dan juga perbanyak protein untuk menghindari beberapa gangguan fisik seperti katarak, jantung, dan juga kesulitan mengurangi bobot badan. Akhirnya saya disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi nasi merah, yang adalah kabar baik untuk saya, karena saya sudah benar-benar tidak makan nasi lebih dari 3 tahun.

Perubahan membahagiakan ini tentunya diiringi juga dengan pengorbanan. Saya harus rela melepaskan berbagai macam makanan dengan kandungan tepung untuk keluar dari asupan harian. Seperti kue, roti, oatmeal, mie, kwetiau, bihun, pasta, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, saya juga diharuskan untuk berhenti memakan gorengan sama sekali. Tidak ada lagi tahu goreng, tempe goreng, bakwan goreng, ataupun satu makanan yang selalu ditaburkan di atas segala macam masakan Indonesia, yakni KERUPUK! Saya sempat mengira bahwa perubahan ini akan sulit untuk saya jalani, tapi ternyata tidak sesulit itu.

Saya menjalani pola hidup ini bukan dengan keinginan untuk mengurangi berat badan, tetapi untuk membuat badan saya lebih nyaman berkegiatan dengan jadwal yang padat. Setelah menjalani pola hidup seperti ini selama kurang lebih 1 bulan, ukuran celana saya turun 1 nomor, dan berat badan saya berkurang hampir 3 kilogram. Itu baru di bulan pertama, saya tidak bisa bayangkan perubahan apalagi yang bisa saya rasakan di bulan-bulan yang akan datang. Satu hal yang pasti, dalam menjalani diet dengan jangka waktu lama (bukan crash diet) tentunya kita harus berhati teguh, dan hindari perubahan pola makan yang terlalu berat. Kalau saya sendiri memang orang yang sangat tidak tahan lapar, saya harus makan setiap 3 jam sekali. Maka dari itu saya sangat sangat percaya pada kekuatan cemilan! 

Ya! Snacking adalah kebahagiaan saya dalam hidup. Setelah menjalani perubahan gaya makan, otomatis saya juga mengganti semua snacks di rumah saya yang bisa membuat saya gagal menjalani gluten-free diet. Snacks pilihan saya ini terbukti tidak membuat saya naik berat badan, dan dapat menunda lapar ataupun emosi jiwa yang terkadang melanda diri. Jadi, ini dia beberapa pilihan cemilan sehat ala #eatlikeshahnaz yang bisa anda coba!


1. Nuts.


Almonds, Walnuts, Cashew, Pistachios, ataupun Macadamias. Apapun kacang favorit anda, ini bisa menjadi pilihan anda untuk jadi cemilan sehat. Satu catatan penting, tidak digoreng! Apa yang saya lakukan belakangan ini adalah membeli semua kacang mentah ini di toko online seperti namaste organic atau beberapa toko organik lainnya, kemudian saya bakar di oven sendiri. Dengan begini kadar garamnya terkontrol dan bisa dipastikan kacang-kacangan ini aman dikonsumsi karena tidak mengandung MSG dan bahan-bahan berbahaya lainnya. 

Kacang-kacangan selalu menjadi favorit saya, selain rasanya yang enak dan renyah, tetapi juga kandungannya yang nggak kalah kece! Seperti Almonds misalnya banyak mengandung protein, vitamin E, unsaturated fat, dan tinggi kandungan magnesium. Selain Almonds, anda bisa coba juga Cashews (kacang mede) yang dipercaya bisa meningkatkan fungsi otak, kaya antioksidan dan zat besi. 


2. Coconut Chips.

Yang satu ini baru saja saya coba di minggu ini, and I fell deeply in love with this snack. Karena rasanya manis bercampur gurih yang membuat saya nggak berhenti-berhenti mengunyah. Meskipun sangat crunchy, tapi keripik kelapa ini dibuat dari kelapa murni yang dibakar, sehingga aman tanpa melalui proses goreng yang sering mematikan semua jenis kandungan di dalamnya. Coconut Chips yang nongkrong di dapur saya adalah merk Javara, yang mengeluarkan dua rasa sweet dan ginger. D


3. Dark Chocolate.

You can't buy happiness, but you can buy chocolates! Bagi saya penggemar dessert, sulitnya diet kadang karena ingin yang manis-manis. Tenang, selama yang dipilih adalah dark chocolate tanpa kandungan susu yang berlebihan, tentu saja masih boleh untuk mengunyah si hitam manis ini. 

Kandungan nutrisi yang ada di dalam dark chocolate juga membuat layak banget untuk dijadikan snack. Karena di dalam dark chocolate terdapat zat besi, serat, potasium, antioksidan, dan terbukti dapat mengurangi resiko darah tinggi. Yang harus diingat, jangan memakan dalam jumlah berlebihan. Karena bagaimanapun ada kandungan gula yang juga tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Other than that, be my guest! 

4. Dried Fruits.

Yang satu ini mungkin bisa dibilang either you love it or you hate it. Kebetulan saya adalah orang yang sangat doyan pada kismis dan juga beberapa buah kering lainnya, tapi ada juga beberapa orang yang nggak doyan. Jika memang anda seperti saya, mungkin bisa dicoba dried cranberries, blueberries, peaches, dan beberapa buah lainnya. 

Berdasarkan riset dari European Food Information Council, buah kering mengandung beta karoten yang tinggi, vitamin E, zat besi, magnesium, potasium, dan kalsium. Karena kandungan air di dalam buah kering sudah sangat sedikit, nutrisinya jadi terkandung dalam bentuk yang sangat kecil. Ini memudahkan saya untuk membawa snack ini kemana-mana. Buah kering sangat cocok buat anda yang punya jadwal hectic seperti saya!

5. Kale Chips.

Nah kalau bicara mengenai chips sih saya yakin semua orang doyan. Asin dan garing, apa yang harus tidak disukai? Tapi memang memilih chips yang seperti apa itu yang perlu dipikirkan. Bagi anda yang belum familiar, jadi ada dua jenis Kale Chips yang pernah saya coba, baked chips dan dried chips. Secara kandungan gizi, tentu saja lebih unggul dried chips karena tidak melalui proses memasak, hanya pengeringan saja. Akan tetapi kelebihan baked chips adalah lebih crunchy. 

Saya termasuk penggemar Kale Chips, dan bisa menghabiskan satu kantung dalam hitungan menit. Tapi tidak perlu khawatir, karena kandungan kalori di dalam Kale Chips dalam satu kantung, kurang dari 200 kalori. Bayangkan kalau dibandingkan dengan potato chips yang kalorinya bisa mencapai 300-400 dalam satu kantung. Selain cocok untuk anda yang berdiet, cocok juga untuk dijadikan snacks untuk anak anda, karena tidak mengandung MSG, ataupun garam yang tinggi. Rasa asin yang cukup terasa di dalam Kale Chips adalah nutritional yeast, yang biasa dikenal sebagai vegan cheese.  Yang penasaran bisa coba Kale Chips buatan The Good Crisp. 


Yups, itulah beberapa snacks pilihan saya yang mungkin bisa anda coba. Jadi sekarang anda bisa nyemil dan tetap berada di jalur yang benar! hahaha.. Meskipun bukan lagi potato chips dan kerupuk udang, tapi snacks ini nggak kalah enak kok! Semoga bisa menjadi pencerahan, dan bisa membawa kebaikan untuk anda dan keluarga di rumah. Yang perlu diingat, semua kebiasaan sehat berawal dari rumah. Good luck! :)